Tinta Pelangi
Sebuah goresan dari pelangi   
17 September 2008
[Belum Berjudul]
Disaat setitik embun mulai lenyap
Dan lembayung tertutup kabut
Serta bunga tak lagi bersemi
Kemana lagi aku harus berlari?

Label: ,

posted by tintapelangi @ 08.50   0 comments
15 September 2008
Curahan Kekosongan Hati

Jejak langkah telah mengalun bersama angin

Menerbangkan helai demi helai angin yang telah rapuh

Setitik kosong gelap merajai hati

Kesunyian dan kesepian dalam bahtera tak menepi


Tidakkah kau melihat ke belakang?

Hujan telah berlalu

Mentari tersenum kembali

Pelangi telah berpendar

Kenapa kau bersedih

Padahal

Kau tak sendiri lagi


Karena ku tak bisa melihat apa yang ingin kulihat

Ku tak bisa mendengar apa yang ingin kudengar

Dan ku takbisa merasa apa yang ingin kurasakan

Indah pelangi dan rintik kecil hujan hanyalah semu

Begitu pula dengan kebahagiaan yang tak bisa kurasakan

Jadilah mata hatiku

Perasaanku

Dan jari jemariku

Agar aku bisa tersenyum di akhir sisa hidupku


Aku memang bukan pelangi

Yang menghias langit dengan warna surga

Tetapi

Aku bisa menjadi pelangi untukmu

Untuk membuat riang di hatimu


Jadilah

Jadilah pelangi itu

Guratkan sesungging senyum di bibirku yang membiru

Dan berikan aku secercah cahaya

Yang menemaniku hingga aku terlalu lelah

Untuk bahagia


Lepaskanlah diri kita

Dari untaian kata-kata hitam

Sungguh

Itu membuatku tak berarti

Marilah kita

Mengeluarkan kata-kata putih

Dari jemari kita


Sejenak aku terdiam

Bisakah?

Bisakah kugurat putih itu?

Bukankah tiada putih bagiku lagi?

Tapi kini aku tersadar

Kau, kau yang menjadi putih dihatiku.

Selamanya, hingga akhir waktu


Mari kita menari

Menarikan tarian kebahagiaan

ayunkan tanganmu

langkahkan kakimu

ikuti alunan nada kehidupan

hingga orkestra berakhir


M. Salim dan Fuly

Palembang-Bandung, 14 September 2008

Label: ,

posted by tintapelangi @ 13.43   0 comments
03 Oktober 2007
Ketika Aku
Aku keluar
Membawa plastik-plastik ejaan
Senja itu
Ketika bintang agung mulai kembali ke relnya
Ketika semilir seruan nyaris ke waktunya
Ketika aku berboyong-boyong memungut bingkisan
Sesuatu terbisik di telingaku
Begitu parau, lirih
Namun lembut, penuh semangat
Menyanyikan sebuah dendang
Yang tidak begitu kenyang
Aku tahu suara itu
Suara yang telapak tangannya terurai duka
menadahkan tanda meminta
Tak seberapa
Ia berjalan dari jok ke jok
dengan alun yang sama
Aku menatap gundukan parsel itu
Beralih ke perut mereka yang kempes
Oh, Tuhan
Bisakah mereka makan ?
Ketika aku... ?
Fuly
posted by tintapelangi @ 12.51   1 comments
Cerminan Diriku
Sebenarnya... ku tak bisa berkata-kata
Ku tak bisa merangkai ucapan
Huruf demi huruf
Selalu membuat kebingungan
Dalam hari-hari
Senantiasa bagaikan laut
Setiap aku makin masuk ke dalamnya
Ku semakin tenggelam dalam birunya air
Yach, ketika ku berpikir
Ku baru tersadar
Sebenarnya semua itu fatamorgana
Yang ada dalam cerminan diriku
Megu

Label:

posted by tintapelangi @ 11.58   1 comments
01 Oktober 2007
Sekuntum Bunga Di Pasir Putih
Putih bersih
Terhampar luas
Dia sendiri
Entah darimana ia muncul
Tapi tetap saja ia sendiri
tanpa suara

Ombakpun pecah
Sedikit getaran merambat tanah
Tapi ia sendiri
Tetap tanpa suara

Bunga itu
Sepi
Sendiri
Hening
Putih
Polos
Sampai kapanpun
Hingga layu
Dan tetap tanpa suara
M. Salim

Label:

posted by tintapelangi @ 13.47   0 comments
Ember Tangis
Entah berapa ember aku menangis
Aku
Aku melihat paras itu
Aku tidak tahu mereka tertawa apa
Menertawakan apa?
Delapan bocah mengerubuti sepincuk nasi
Tertawa karena apa?
Baju kumal yang selalu dipakai bergiliran
Uang recehan yang mereka hartikan harta
Tutup botol yang mereka kira nada
Apa?
Apa yang mereka tertawakan?
Bodoh!
Mengapa mereka bodoh?
Apa yang mereka tertawakan?
Kelaparan?
Kemiskinan?
Penderitaan?
APA!!?
Katakan!
Apakah mereka?
Menertawakan ember-ember tangisku!
Oh, Tuhan, Mereka bahagia!
Fuly

Label:

posted by tintapelangi @ 13.27   1 comments
Kosong
Aku menatap sendu wajah pasi itu
Aku bisa merasakan dinginnya tubuh
Atau kosongnya ruh
Aku bisa melihat coret moret ungu
Yang tertoreh di wajahnya
Aku bisa melihat ia menangis
Atau ia duduk pasrah
Aku bisa melihat lily putih di kedua kelopaknya
Atau kamboja di tengah gundukan aspalnya
Aku...
Aku benar-benar bisa melihat
Ia tersenyum kepadaku!!
Fuly

Label:

posted by tintapelangi @ 13.19   0 comments
Pusing
Lentera baru dinyalakan
Aku terlena keindahan pantai
Lentera sudah silau
Aku sadar
Waktuku telah habis
Sial

Aku bangkit
Dengan bibir yang cembung
Kupasrahkan hidup dalam kandang cerita
Menunggu keramaian
Sepi

Dalam kandang cerita
Aku terlena lagi
Oleh keindahan
Kebahagiaan
Kesedihan
Yang Menyambar kepalaku
Pusing
M. Salim :(

Label:

posted by tintapelangi @ 13.02   0 comments
25 September 2007
Dicari Kontributor!!
Untuk kamu yang mau menjadi kontributor situs kami, kamu bisa kirim e-mail ke fufulily@yahoo.co.id!! Pendaftaran ditutup 1 bulan lagi!!

Label:

posted by tintapelangi @ 12.37   0 comments
Puasa Puisi
Airku
telah habis dipakai
menjadi sebuah goresan
Dan bakku
telah banyak endapan
Ini sudah saatnya
Bakku harus dikuras
Dan akhirnya
aku akan puasa puisi

M. Salim

Label:

posted by tintapelangi @ 12.36   0 comments
About Me

Name: tintapelangi
Home: Indonesia
About Me: Saya mempunyai 3 kepribadian
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Halo semua!! Buat kamu-kamu yang suka banget ama yang namanya dunia kepenulisan, kamu bisa gabung di sini. Ayo goreskan tintamu menjadi pelangi!! Catatan: Mengopi tulisan dapat dipenjara bila tanpa izin !!

Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER